Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Kejadian Gigi Berjejal (Crowded) Pada Pasien Anak Yang Berkunjung Ke Poli Gigi Uptd Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh

Penulis

  • Irawati Poltekkes Kemenkes Aceh, Indonesia
  • Intan Liana Poltekkes Kemenkes Aceh, Indonesia

Kata Kunci:

Pengetahuan Orang Tua, Gigi Berjejal

Abstrak

Masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa gigi susu hanyalah gigi sementara dan akan digantikan oleh gigi tetap, sehingga sering kali orang tua beranggapan bahwa rusaknya gigi susu akibat kebersihan mulut yang buruk tidak perlu dikhawatirkan. Berdasarkan data awal di Puskesmas Kopelma Darussalam terdapat 409 kasus pencabutan gigi decicui dan 178 diantaranya pencabutan karena kasus persistensi yang meyebabkan gigi berjejal. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan orang tua dengan kejadian gigi berjejal pada pasien anak yang berkunjung ke Poli Gigi UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Desain penelitian cross sectional pada 39 orang sampel yang bermur 6-12 tahun, dilakukan di poli gigi UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh tanggal 18 Mei-4 Juni 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang tua dengan pengetahuan baik memiliki anak yang mengalami gigi berjejal sebanyak 7 (50%) dan tidak mengalami gigi berjejal sebanyak 7 (50%), sedangkan orang tua dengan pengetahuan kurang baik memiliki anak yang mengalami gigi berjejal sebanyak 21 (84%) dan tidak mengalami gigi berjejal sebanyak 11 (28,2%). Disimpulkan ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan kejadian gigi berjejal (crowded) anak 6-12 tahun yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. Disarankan kepada orang tua mencari informasi tentang masa pertumbuhan gigi susu dengan gigi berjejal serta lebih memperhatikan tumbuh kembang gigi anak

Referensi

A. Ismau, C. Ngadilah, A. L. O. (2019). Pengetahuan dan Tindakan Orang Tua Dalam Perawatan Gigi Susu. Dental Therapist Journal, 1(1), 28–38.

Budiharto. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. EGC.

Cahyaningrum. (2017). Relationship of Mother Behavior Against Dental Caries Incidence in Toddler at Putra Sentosa Early Childhood. Dep. Epidemiol. Fak. Kesehat. Masy. Univ. Airlangga, 5, 142–151. https://doi.org/10.20473/jbe.v5i2.2017

Dhaifina, W. (2023). Skripsi hubungan peran ibu dengan gigi berjejal pada anak umur 9-12 tahun di sd negeri 33 kota banda aceh.

Donsu, A., Tombokan, S., Montolalu, A., & Tirtawati, G. (2016). Hubungan Pendidikan Dan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Penggunaan Buku Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA). Jurnal Ilmiah Bidan, 4(2).

Dewanto H. (1993). Aspek-aspek Epidemiologi Maloklusi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 154.

Fenanlampir. (2014). “Gambaran Indikasi Pencabutan Gigi Dalam Periode Gigi Bercampur Pada Siswa SMP Negeri Langowan. Jurnal E-GIGI (EG), 2(2).

Haliza, N. (2020). PENGETAHUAN IBU TENTANG GIGI BERJEJAL. Poltekkes Kemenkes Aceh.

Jauhara, F. drg. (2022). Memiliki Gigi Berjejal? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya. Joy Dental. http//klinikjoydental.com

Jumriani, S. H. (2021). Pengetahuan Orang Tua Tentang Pertumbuhan Gigi Anak. Me, 20(1), 1–7.

Mutiara. (2015). Peranan Ibu dalam Pemeliharaan Kesehatan Gigi Anak dengan Status Karies Anak Usia Sekolah Dasar. Med. J. Lampung Univ, 4(8), 1–6.

Novi. (2020). Pengetahuan Anak Tentang Makanan Manis dan Lengket. Poltekkes Aceh.

Proffit WR, Fields HW, Sarver DM. (2013). Contempory Orthodontics. 5 th ed. STLouis: Elsevier Mosby. p. 2-5, 162-7.

Purwoko, S. A. (2023). Maloklusi (Gigi Berantakan). Hello Sehat. htpp//hellosehat.com

Rahma Dewi. (2021). Gambaran Pengetahuan Tentang Makanan Kariogenik Pada Siswa SDN Palang-Tuban Tahun 2020. Indonesian Journal Of Health and Medical, 1(1), 1.

Richter, C. H., Anindita, P. S., & Kawengian, S. E. S. (2021). Hubungan antara Status Gizi dengan Gigi Berjejal pada Anak Usia 11 sampai 12 Tahun di SD Negeri 45 Manado. E-Gigi, 9(30), 152–158.

Rinjani Permatasari, Isa Insanuddin, S. M. (2021). Tingkat Pengetahuan Orangtua tertumbuhan dan Perkembangan Gigi Anak. Jurnal Kesehatan SILIWANGI, 2(2), 659– 663.

Salfiyadi, T., Nuraskin, C. A., Khaira, U., Ramadhani, N., & Maisarah, W. (2022). Parental Behavior on the Growth Period of Deciduous Teeth and Permanent Teeth in Children in Central Aceh. Jurnal Kesehatan Gigi, 2(9), 115–121.

Siska, Y. M. (2020). Gambaran Gigi Berjejal Terhadap Kebersihan Gigi Dan Mulut (Ohi-S) Pada Siswa/I Usia 11-12 Tahun SDN 010090 Jln. Cokroaminoto No.11 Kec. Kisaran Barat.

Sitompul, H. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Masa Pergantian Gigi Susu Dengan Susunan Gigi Gelingi Pada Siswa/I Kelas II dan III SD Negeri 087695 Kecamatan Sibolga Selatan. In Poltekkes Medan. Poltekkes Medan.

Suparyati. (2019). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Makanan Kariogenik pada Ibu-ibu PKK Dusun Prigi Desa Sidoharjo Tepus Gunung Kidul. Jurnal Perpustakaan, 4(1), 21–25.

Tarihoran. (2018). Gigi Berjejal Serta Status Kebersihan Gigi Dan Mulut Pada Siswa/i Kelas I-V SDN 083316 Jl. Rami Perumnas Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan.

Rompis. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Kesehatan Gigi Anak Dengan Tingkat Keparahan Karies Anak TK di Kota Tahuna. E-Gigi, 4(1), 46–47.

Zahara, E., & Reca. (2022). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Gigi Berjejal di SDN Lamsayeun Aceh Besar. Jurnal Mutiara Ners, 5(2), 113–119.

Diterbitkan

2024-07-31

Cara Mengutip

Irawati, & Intan Liana. (2024). Hubungan Pengetahuan Orang Tua Dengan Kejadian Gigi Berjejal (Crowded) Pada Pasien Anak Yang Berkunjung Ke Poli Gigi Uptd Puskesmas Kopelma Darussalam Kota Banda Aceh. MULTIPLE: Journal of Global and Multidisciplinary, 2(7), 2487–2497. Diambil dari https://journal.institercom-edu.org/index.php/multiple/article/view/483

Terbitan

Bagian

Articles